Rabu, 03 Agustus 2011

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Karawang Bekasi #23

Hanya blogger biasa menjatuhkan pilihan yang pertama pada puisi di bawah ini. yaitu puisi karangan Chairil Anwar. Puisi ini sangat banyak di cari orang dan banyak pula di bacakan orang untuk di tampilkan di sebuah perayaan kepahlawanan.

KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?


Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Kalian juga bisa mendapatkan Puisi-puisi lainnya di sini seperti puisi cinta, puisi kasih sayang, puisi perjuangan, puisi untuk ibu, puisi untuk ayah, puisi untuk sahabat, puisi romantis dan masih banyak lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Mendung Panas - All Rights Reserved Mendung Panas by Mendung Panas